Selama event Electronic Entertainment Expo 2014 setahun lalu, Inside, sebuah game yang dianggap sebagai penerus spiritual dari Limbo, dikonfirmasikan. Bagi yang masih merasa asing, Limbo merupakan game puzzle buatan Playdead, dan penulis sukai karena ceritanya yang membuat kita tidak dapat menebak apa sebenarnya yang sedang terjadi. Sebelum kita mulai membahas Inside, mari kita lihat kembali Limbo, game pendahulunya.
Kebanyakan dari kalian mungkin belom pernah mendengar tentang game ini, namun bukan berarti game ini adalah game yang jelek. Limbo, adalah salah satu game indie terbaik yang pernah ada, meraih skor sempurna di beberapa game review, dan memiliki cerita, gameplay dan artwork yang unik. Namun yang banyak dipuji adalah endingnya, yang membuat kita bisa garuk-garuk kepala sendiri.
Pada dunia Limbo, kita disajikan dengan dunia monochrome / satu warna saja yang memukau! Sulit untuk percaya bahwa kita dapat dibuat terkagum hanya dengan sebuah game yang memiliki satu warna dominan saja. Mungkin bagi mereka yang belum pernah bermain game ini, akan sedikit merasa pusing karena tidak adanya narasi yang jelas berada pada game ini, ditambah lagi dengan tidak adanya dialog yang dapat kita gunakan untuk menambah dalam cerita. Dari sisi puzzle, Limbo juga memiliki mekanik yang unik dan cukup membuat kita berfikir untuk menyelesaikannya, jika kamu menyukai puzzle ditambah dengan dunia yang menawan, maka kamu harus memainkan game ini!
Kini tidak berhenti di Limbo saja, developer Playdead membuat game yang merupakan pengembangan dari Limbo, yang berjudul Inside. Sejauh ini, baru disajikan trailer tentang seorang remaja yang berlari mengelilingi kota yang diisi oleh segerombolan orang yang bertingkah laku seperti robot, beberapa kali juga kita melihat remaja ini bersembunyi di balik kotak-kotak kayu agar terhindar dari lampu sorot, apa sebenarnya yang terjadi di kota ini? Apa yang anak ini coba lakukan? Mungkin kita kembali diberi kesempatan untuk memberikan teori kita sendiri tentang apa sebenarnya yang terjadi di dunia Inside.
Tidak seperti Limbo yang dominan warna hitam dan putih saja, maka sekarang kita memiliki dunia dengan warna yang lebih beragam, meskipun tetap gelap dan juga sekilas terlihat sama monochrome-nya. Namun efek bayangan yang seakan membuat tirai cahaya, menambah nilai plus untuk sisi artwork game ini juga. Pencahayaan yang dinamis dari tiap level juga membuat kita semakin merasa terjun ke dalam dunia dystopia yang ditawarkan Inside.
Berpengaruh pada mekanis game ini adalah imbas dari penerapan grafis 3D. Jika pada Limbo kita hanya dapat melihat game dari sisi platformer 2D saja, maka dari trailer yang kita lihat Inside memiliki desain 3D yang jelas akan menambah level kesulitan dari tiap puzzle yang kita hadapi di game ini. Sebenarnya hanya visualisasinya saja yang 3D, namun bidang permainan kalian tetap 2D, atau kita biasa menyebutnya sebagai 2.5D. Kemudian juga berbeda dari Limbo, bukanya menggunakan engine khusus, Inside mengadopsi engine pihak ketiga, yaitu Unity, untuk mempermudah pengembangan, dan juga pastinya proses porting ke platform lain (ya, semoga saja ada versi mobile-nya juga nanti).
Namun sayang, kebanyakan gamer PC dan PlayStation mungkin akan sedikit kecewa, karena selama E3 2015 kemarin Microsoft mengumumkan bahwa game ini bakal eksklusif Xbox One untuk sementara waktu (timed exclusive), sedangkan untuk platform lainnya, yaitu Xbox 360, PC Windows dan Mac, serta PlayStation 4 dan PlayStation 3, bakal dikonfirmasikan lebih lanjut kehadirannya. Tanggal rilisnya pun juga kembali mundur, dari rencana awal 2015 ini, dan kini masih belum dipastikan kapan — padahal sudah dikembangkan selama 5 tahun.
Sejauh ini, masih sedikit info yang bisa kita dapatkan untuk Inside, selain dari kabar bahwa ini akan menjadi salah satu game timed eksklusif Xbox One. Namun berita tentang adanya game seperti Limbo yang menandakan bangkitnya pasar game Indie merupakan suatu kabar baik. Karena di masa depan kita mungkin akan mendapatkan lebih banyak game dengan konsep yang unik, seperti Braid, Fez, Dust atau Super Meat Boy. Bagaimana pendapat kalian tentang game ini? Apakah kalian salah satu yang menyukai game indie seperti Limbo? Suarakan pendapat kalian di kolom komentar yah!